Thursday, August 22, 2013

SIMVASTATIN - TABLET PENURUN KOLESTEROL

Simvastatin adalah obat untk menurunkan kolesterol dan juga bisa untuk mengurangi resiko jantung koroner.
Komposisi :
Setiap tablet salut selaput mengandung Simvastatin --- 10 mg

Farmakologi :
Simvastatin merupakan obat yang menurunkan kadar kolesterol (hipolipidemik) dan merupakan hasil sintesa dari hasil fermentasi aspergillus terreus. Secara in vivo, Simvastatin akan dihidralisa menjadi metabolit aktif. Mekanisme kerja dari metabolit aktif tersebut adalah dengan cara menghambat kerja 3-hidroksi-3-metilglutaril koenzim A reduktase (HMG Co-A reduktase), dimana enzim ini mengkatalisa perubahan HMG Co-A menjadi asam mevalonat yang merupakan langkah awal dari sintesa kolesterol.

Indikasi :
  • Terapi dengan lipid-latering agents dapat dipertimbangkan penggunaannya pada individu yang mengalami peningkatan resiko artherosclerosis vaskuler yang disebabkan oelh hiperkolesterolemia.
  • Terapi dengan lipid-latering agents merupakan penunjang pada diet ketat, bila respon terhadap diet dan pengobatan non-farmakologi tunggal lainnya tidak memadai.
  • Pada penderita dengan penyakit jantung koroner dan hiperkolesterolemia, simvastatin diindikasikan untuk : * Mengurangi resiko mortalitas total dengan mengurangi kematian akibat penyakit jantung koroner. * Mengurangi resiko infark miokardial non fatal. * Mengurangi resiko pada pasien yang menjalani prosedur revaskularisasi miokardial.
  • Hiperkolesterolemia. Menurunkan kadar kolesterol total dan LDL pada penderita hiperkolesterolemia primer (tipe lia dan lib).
Rekomendasi Umum :
Sebelum memulai terapi dengan simvastatin, agar disingkirkan terlebih dahulu penyebab sekunder dari hiperkolesterolemia ( seperti diabetus militus yang tidak terkontrol, hipotiroid, sindrom nefrotik, disproteinemia, penyakit hati obstruktif, terapi dengan obat lain, alkoholism), dan lakukan pengukuran profil kolesterol total, kolesterol HDL dan trigliserida (TG).

Peringatan dan Perhatian :
  • Selama terapi dengan simvastatin harus dilakukan pemeriksaan kolesterol secara periodik. Pada pasien yang mengalami peningkatan kadar serum transaminase, perhatian khusus berupa pengukuran kadar serum transaminase harus dilakukan jika terjadi peningkatan yang menetap (hingga 3 kali batas normal atas) pengobatan segera dihentikan.
  • Dianjurkan melakukan tes fungsi hati sebelum pengobatan dimulai, 6 dan 12 minggu setelah pengobatan pertama, dan berikutnya secara periodik (misalnya secara semianual ).
  • Hati-hati penggunaan pada pasien alkoholism dan/atau yang mempunyai riwayat penyakit hati.
  • Pada penggunaan jangka panjang dianjurkan melakukan tes laboratorium secara periodik tiap 3 bulan untuk menentukan pengobatan selanjutnya. 
  • Terapi dengan simvastatin harus dihentikan sementara atau tidak dilanjutkan pada penderita dengan miopati akut dan parah atau pada penderita dengan resiko kegagalan ginjal sekunder karena rabdomiolisis atau terjadi kenaikan creatinin phosphokinase (CPK).
  • Penderita agar segera memberitahukan kepada dokter apabila terjadi nyeri otot yang tidak jelas, otot terasa lemas dan lemah.
  • Simvastatin tidak efektif pada pasien dengan homozygous familial hiperkolesterolemia.
  • Simvastatin tidak diindikasikan dimana hipertrigliseridemia merupakan kelainan utama (misal hiperlipidemia tipe I, IV dan V )
Efek Samping :
  • Abdominal pain, konstipasi, flatulens, astenia, sakit kepala, miopati, rabdomiolisis. Pada kasus  tertentu terjadi angioneurotik edema.
  • Efek samping lain yang pernah dilaporkan pada golongan obat ini : Neurologi ( disfungsi saraf cranial tertentu, tremor, pusing, vertigo, hilang ingatan, parestesia, neuropati perifer, kelumpuhan saraf periferal). Reaksi Hipersensitif : ( anafilaksis, angioedema, trombositopenia, leukopenia, anemia hemolitik). Gastrointestinal (anoreksia, muntah). Kulit (alopecia, pruritus). Reproduksi (ginekomastia, kehilangan libido, disfungsi ereksi). Mata (mempercepat katarak, optalmoplegia)
Dosis :
Pasien harus melakukan diet pengurangan kolesterol sebelum dan selama pengobatan dengan Simvastatin.
  • Dosis awal yang dianjurkan 5 - 10 mg sehari sebagai dosis tunggal pada malam hari. Dosis awal untuk pasien dengan hiperkolesterolemia ringan sampai sedang 5 mg sehari. Pengaturan dosis dilakukan dengan interval tidak kurang dari 4 minggu sampai maksimum 40 mg sehari sebagai dosis tunggal malam hari. Lakukan pengukuran kadar lipid dengan interval tidak kurang dari 4 minggu dan dosis disesuaikan dengan respon penderita.
  • Pasien yang diobati dengan immunosupresan bersama HMG Co-A reductase inhibitor, agar diberikan dosis simvastatin terendah yang dianjurkan.
  • Bila kadar kolesterol LDL turun dibawah 75 mg/dl (1,94mmol/l) atau kadar total kolesterol plasma turun dibawah 140mg/dl (3,6 mmol/l) maka perlu dipertimbangkan pengurangan dosis simvastatin.
  • Penderita gangguan fungsi ginjal : tidak diperlukan penyesuaian dosis, karena simvastatin tidak diekskresikan melalui ginjal secara bermakna. Walaupun demikian hati-hati pemberian pada insufisiensi  ginjal parah, dosis awal 5 mg sehari dan harus dipantau ketat.
  • Terapi bersama dengan obat lain : Simvastatin efektif diberikan dalam bentuk tunggal atau bersamaan dengan bile-acid-sequstrants.
Interaksi Obat :
  • Pemaikaian bersama-sama dengan immunosupresan, itrakonazol, gemfibrozil, niasin dan eritromisin dapat menyebabkan peningkatan pada gangguan otot skelet.
  • Dengan antikoagulan kumarin, dapat memperpanjang waktu protrombin.
  • Antipirin, propanolol, digoksin.

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

No comments:

Post a Comment